Reggae adalah hasil dari evolusi dan perkembangan beberapa genre musik. Terutama berasal dari perkembangan progresif dari Rocksteady dan Ska pada akhir tahun 1960-an di Jamaica. Istilah Reggae diduga dipopulerkan oleh Frederick Hibbert 'Toots & Maytals' dalam lagunya yang berjudul “Do the Regay”, 1968.
Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika.
Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu Reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaica yang sarat dengan pengaruh musik Afro-America. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocksteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi Reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaica. Kepopuleran Reggae di America ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama Reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama Reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya.
Irama musik reggae sendiri dipengaruhi elemen musik R&B yang lahir di New Orleans, Soul, Rock, ritmik Afro-Caribean (Calypso, Merengue, Rhumba) dan musik rakyat Jamaika yang disebut Mento, yang kaya dengan irama Afrika.
Irama musik yang banyak dianggap menjadi pendahulu Reggae adalah Ska dan Rocksteady, bentuk interpretasi musikal R&B yang berkembang di Jamaica yang sarat dengan pengaruh musik Afro-America. Secara teknis dan musikal banyak eksplorasi yang dilakukan musisi Ska, diantaranya cara mengocok gitar secara terbalik (up-strokes), memberi tekanan nada pada nada lemah (syncopated) dan ketukan drum multi-ritmik yang kompleks.
Teknik para musisi Ska dan Rocksteady dalam memainkan alat musik, banyak ditirukan oleh musisi Reggae. Namun tempo musiknya jauh lebih lambat dengan dentum bas dan rhythm guitar lebih menonjol. Karakter vokal biasanya berat dengan pola lagu seperti pepujian (chant), yang dipengaruhi pula irama tetabuhan, cara menyanyi dan mistik dari Rastafari. Tempo musik yang lebih lambat, pada saatnya mendukung penyampaian pesan melalui lirik lagu yang terkait dengan tradisi religi Rastafari dan permasalahan sosial politik humanistik dan universal.
Album “Catch A Fire” (1972) yang diluncurkan Bob Marley and The Wailers dengan cepat melambungkan reggae hingga ke luar Jamaica. Kepopuleran Reggae di America ditunjang pula oleh film The Harder They Come (1973) dan dimainkannya irama Reggae oleh para pemusik kulit putih seperti Eric Clapton, Paul Simon, Lee ‘Scratch’ Perry dan UB40. Irama Reggae pun kemudian mempengaruhi aliran-aliran musik pada dekade setelahnya.